Sabtu, 07 Maret 2015
TUJUAN
SELAMAT DATANG di blog saya. blog ini saya buat guna memenuhi tugas ujian praktik TIK.Semoga anda tertarik dengan apa yang saya tawarkan.
jenis-jenis bahan kain untuk pembuatan kaos/konveksi
Artikel
saya kali ini akan membahas tentang jenis-jenis bahan kain katun untuk
kaos. Banyaknya permintaan pasar akan kaos itu sendiri membuat para
pengusaha muda ingin terjun ke industri garmen ini yang memang sangat
menjanjikan karena permintaan pasar / distro yang sedang ramai di lakoni
oleh para pengusaha muda saat ini, adapun industri rumahan yang
bergerak di bidang sablon kaos satuan / lusinan yang juga sangat
membutuhkan kaos polos itu sendiri, mulai dari sablon manual, sablon
digital, dan yang sedang ramai di pasaran saat ini yaitu sablon DTG.
Oleh karena itu saya mencoba berbagi pada para pengusaha muda yang ingin
terjun di bidang garmen / konveksi kaos, sweeter, kaos polo,dll
Berikut penjelasan tentang jenis-jenis bahan kain katun untuk bahan kaos :
1.Katun ( Combed 20s, 24s, 30s )
Bahan katon combed terbuat murni 100% dari serat kapas alami.Jenis bahan ini berkarakteristik memiliki tekstur halus, dingin, nyaman, mudah menyerap keringat, sehingga sangat cocok di pakai di negara tropis seperti indonesia. Kain combed memiliki serat benang yang lebih halus maka permukaannya terlihat lebih rata dan rapih. Ada beberapa jenis kain combed yang ada di pasaran. Hal ini dibedakan berdasarkan jenis benang yang digunakan serta setting gramasinya (gr/m2). Hal yang membedakan dari angka-angka tersebut adalah ketebalan kain itu sendiri, Combed 20s adalah yang paling tebal sedangkan 30s adalah yang paling tipis, adapun yang menyediakan 40s tapi yang sangat di gemari oleh para distroholic adalah 30s
2. Cardet ( 20s-30s )
Dibandingkan
dengan kain katun combed, kain cotton cardet memiliki serat benang yang
kurang halus, kain cardet adalah bahan kain yang bisa dikatakan KW1 dari
combed itu sendiri, akan tetapi hasil rajutan dan penampilan nya kurang
halus dan rata, harganya pun relatif lebih murah bila dibandingkan
dengan bahan kain cotton combed, bahan cardet sering digunakan untuk
kaos-kaos dengan target pasar menengah, misalnya untuk kaos pabrik,
seragam buruh, kaos oblong olahraga dll
3. Polyster dan PE
Polyster sesuai
dengan namanya, merupakan bahan serat sintetisyang terbuat dari bahan
Ester (yang merupakan hasil sampingan minyak bumi yang dibuat menjadi
bahan berupa serat Fiberpoly). Dibandingkan katun, kain jenis ini lebih
tipis dan kasar, tidak bisa menyerap keringat sehingga panas ketika di
pakai
4.TC ( TETERON Cotton )
Seiring dengan
kemajuan teknologi,maka terciptalah teknologi pengolahan bahan kain.
Banyak bahan kain hasil dari penggabungan cotton dan polyster, salah
satunya adalah TC/ teteron cotton. Jenis bahan ini merupakan dari 35%
cotton combed dan 65% polyster, TC ini bisa dikatakan seperti PE,terasa
panas ketika memakainya karena kurang bisa menyerap keringat. Namun
kelebihan bahan ini adalah tidak mudah kusut dan tidak mudah melar meski
sudah lama di pakai
5. Viscose
Viscose biasa
juga di sebut rayon. Adalah bahan sintesa celulosa organic (buatan
manusia) yang biasa digunakan sebagai bahan kain. Teksturnya memiliki
kesamaan dengan tekstur kapas. Viscose biasanya digunakan untuk menambah
kenyamanan pada serat sintetis dan juga menambah kecerahan warna bahan
itu sendiri, serat Viscose mempunyai ketahanan kelembaban yang sangat
tinggi, warna yang lebih cemerlang dan lebih mahal harganya, jenis bahan
ini sangat jarang tersedia ada di pasaran
6. CVC ( Cotton Viscose )
Jenis bahan kaos
ini merupakan campuran dari 55% cotton combed dan 45% Viscose. Kelebihan
dari bahan ini adalah tingkat shrinkage nya (susut pola) lebih kecil
bila dibandingkan dengan bahan cotton, jenis bahan ini juga bersifat
menyerap keringat.
7. Hyget
Jenis bahan ini
terbuat dari pelastik dan sangat tipis, oleh karena itu harganya pun
sangat murah. Namun bahan ini bisa kurang layak dan kurang nyaman untuk
di jadikan kaos. Biasanya pembuatan kaos dengan bahan ini dilakukan jika
ingin membuat kaos dengan jumlah besar akan tetapi dana yang tersedia
tidak banyak. Bahan ini juga banyak digunakan untuk keperluan kampanye
partai dll
cara sablo kaos memakai printer color
- Cara Sablon Kaos dengan Transfer Paper
Cetak sablon saat ini telah berkembang pesat. Salah satunya adalah sablon kaos. Berbagai cara dilakukan untuk memperoleh gambar sablon yang berkualitas. Ada 2 jenis transfer paper : Clear dan Dark.
Clear digunakan untuk kain yang berwarna putih, sedangkan Dark untuk kain selain warna putih. Bagi anda yang tidak ingin ke tukang sablon dan ingin mencoba sendiri berikut langkah-langkahnya:
- Alat - alat yang harus di sediakan adalah :
- Printer color
- Kertas Transfer paper Clear / Dark
- Gunting / kalo punya mesin plotter lebih bagus :)
- Setrika listrik
- Kaos polos Hitam/Putih
- Cara sablon untuk clear :
1. design gambar di komputer kemudian balik gambar tsb ( mirror )
2. cetak di kertas transfer paper (TP)
3. gunting sisi kertas tadi, sisakan 0.2mm untuk bordernya.
4. taruh kertas sablon (kertas karton) tebal di bawah kaos sebagai alas.
5. letakan transfer paper di atas kaos dan gosok dengan setrikaan dengan kepanasan low, sebab kalau terlalu panas bisa lengket di kertas..
6. gosoknya nggak usah kelamaan cukup 30 detik saja.
7. buka perlahan kertas dan kaos tadi berubah menjadi kaos sablon.
- Cara membuat untuk dark :
1. design gambar di komputer dan kita akan melakukan cetak sablon di atas kertas TP, cetak biasa nggak usah pakai mirror. Gunakan kwalitas best pada opsi di printer.
2. lepaskan secara hati-hati, lembaran berwarna putih susu yg melekat di TP, maka anda akan mendapatkan lembaran semacam membran elastis yang mana lembara ini untuk di pasang di kaos.
3. Letakan lembaran membran ini ke kaos dan letakan kertas minyak (bawaan saat beli) di atas membran tadi lalu gosok perlahan dengan strikan, gosoknya jangan terlalu lama sebab akan membuat membran menjadi kering dan tipis. Dengan alat sablon yang lengkap dan cara yang benar, anda akan memperoleh kualitas gambar yang baik.
Jumat, 06 Maret 2015
Cara Sablon Kaos Bagi Pemula
. PERSIAPAN CETAK SABLON
Pertama-tama yanga Anda harus siapkan adalah bahan dan alat untuk menyablon kaos yang diantaranya adalah :
1. Kaos yang akan dicetak (Warna Putih atau terang)
2. Papan tripleks sesuai besar kaos
3. Rangka/screen dengan gambar yang sudah diafdruk (lihat cara afdruk)
4. Rakel yang sudah terpasang di pegangan rakel
5. Tinta sablon tekstil
6. Beberapa lembar plastik dan lakban
7. Kain katun perca & air secukupnya untuk lap sisa tinta.
B. PROSES CETAK SABLON
1. Siapkan kaos. Masukkan tatakan tripleks ke dalam kaos agar tinta tidak merembes ke bagian belakang kaos dan menstabilkan kaos waktu disablon.
2. Letakkan rangka / screen / kasa sablon di atas kaos. Posisikan gambar sesuai dengan keinginan perancang. Bila warna lebih dari satu, tutupi gambar yang lain dengan selembar plastik dan selotip secukupnya.
3. Posisikan rangka screen sesuai rancangan.
4. Tuang tinta di tepi gambar bagian atas dari anda menghadap obyek. Selanjutnya, tarik cat sablon tersebut ke arah ke bawah menggunakan rakel dengan tekanan yang rata, cukup satu kali tarikan.
5. Sablon kaos telah selesai bila Anda cuma menghendaki satu warna sablon dan lihat hasilnya dengan mengangkat rangka screen perlahan-lahan. Berikutnya keringkan kaos tersebut.
Warna Kedua dan seterusnya
6. Bersihkan/cuci tinta dari rangka dan siapkan gambar bagian berikutnya serta tutup bagian lain dengan plastik dan selotip.
7. Letakkan kaos yang sudah disablon dengan warna pertama pada meja sablon yang telah ditentukan. Sekali lagi, penempatan screen harus tepat agar hasilnya prima.
8. Atur hasil sablonan dan ulangi step 2 – 4 diatas untuk warna kedua.
7. Ulangi proses menyablonan sampai selesai hingga warna terakhir yang Anda kehendaki.
Mudah bukan ? Yang penting waktu meletakkan gambar di screen untuk “menyablon warna kedua dan seterusnya” posisinya harus tepat. Bila semua kaos sudah tersablon, tunggu sampai tinta betul-betul kering sebelum kaos dilipat untuk dikirimkan ke pemesan. Kalau perlu Anda lakukan pengeringan dan Jangan lupa segera bersihkan screen sebersih mungkin dari tinta sablon.
C. PROSES PASCA CETAK SABLON
Ada tiga hal (bisa lebih) yang biasanya perlu anda lakukan setelah anda selesai melakukan pencetakan, yaitu :
Proses Drying
Setiap tinta cetak memerlukan waktu untuk mengering dengan sempurna, bahkan bila anda memegang tinta tersebut dan permukaannya anda rasa telah mengering, belum tentu tinta tersebut telah kering dengan sempurna. Oleh karena itu penting untuk mengenal karakteristik tinta cetak yang anda gunakan. Untuk proses ini anda dapat melakukannya dengan melalui proses alami (penjemuran) atau dengan bantuan mesin (kipas angin, blower, dsb).
Proses Curing
Proses ini memerlukan alat–alat yang khusus untuk dapat mengeringkan jenis–jenis tinta tertentu. Seperti misalnya tinta jenis plastisol yang perlu melalui proses pemanasan dalam temperatur yang sangat panas (sekitar 143 – 166 derajat Celcius), dengan menggunakan mesin conveyer atau flash heater. Untuk Tinta Karet / GL / Rubber, juga memerlukan proses curing, dengan menggunakan mesin hot press yang dapat diatur panas temperaturenya (sekitar 110 – 130 derajat Celcius).
Proses Burning/Pengopenan
Ada juga jenis–jenis tinta tertentu yang membutuhkan treatment seperti ini, pada dasarnya proses ini membakar/memanggang tinta tersebut sehingga mencapai titik pengeringan yang sempurna.
Catatan :
- Banyak praktisi sablon yang sering mengabaikan atau tidak melakukan proses ini dengan cara yang benar, sehingga mengakibatkan buruknya mutu hasil cetak. Bila hasil cetak sablon ternyata pecah–pecah, luntur, pudar, dsb., mungkin ada yang salah dengan tahapan pengeringan atau curing yang anda lakukan.
- TIPS. Ada manfaatnya bila anda berlatih dulu sebelum menyablon ke kaos pesanan. Anda bisa berlatih di kaos yang sedang Anda pakai sendiri misalnya. Semakin banyak anda berlatih semakin lancar prosesnya, terutama saat menarik rakel untuk meratakan tinta sablon di screen.
- Segera bersihkan rangka screen dari tinta sablon yang masih tersisa bila telah selesai. Hal ini harus dingat supaya screen tak rusak dan bisa dipergunakan kembali.
Pertama-tama yanga Anda harus siapkan adalah bahan dan alat untuk menyablon kaos yang diantaranya adalah :
1. Kaos yang akan dicetak (Warna Putih atau terang)
2. Papan tripleks sesuai besar kaos
3. Rangka/screen dengan gambar yang sudah diafdruk (lihat cara afdruk)
4. Rakel yang sudah terpasang di pegangan rakel
5. Tinta sablon tekstil
6. Beberapa lembar plastik dan lakban
7. Kain katun perca & air secukupnya untuk lap sisa tinta.
Posisi Menyablon
![]() |
Hasil Sablon
![]() |
---|
B. PROSES CETAK SABLON
1. Siapkan kaos. Masukkan tatakan tripleks ke dalam kaos agar tinta tidak merembes ke bagian belakang kaos dan menstabilkan kaos waktu disablon.
2. Letakkan rangka / screen / kasa sablon di atas kaos. Posisikan gambar sesuai dengan keinginan perancang. Bila warna lebih dari satu, tutupi gambar yang lain dengan selembar plastik dan selotip secukupnya.
3. Posisikan rangka screen sesuai rancangan.
4. Tuang tinta di tepi gambar bagian atas dari anda menghadap obyek. Selanjutnya, tarik cat sablon tersebut ke arah ke bawah menggunakan rakel dengan tekanan yang rata, cukup satu kali tarikan.
5. Sablon kaos telah selesai bila Anda cuma menghendaki satu warna sablon dan lihat hasilnya dengan mengangkat rangka screen perlahan-lahan. Berikutnya keringkan kaos tersebut.
Warna Kedua dan seterusnya
6. Bersihkan/cuci tinta dari rangka dan siapkan gambar bagian berikutnya serta tutup bagian lain dengan plastik dan selotip.
7. Letakkan kaos yang sudah disablon dengan warna pertama pada meja sablon yang telah ditentukan. Sekali lagi, penempatan screen harus tepat agar hasilnya prima.
8. Atur hasil sablonan dan ulangi step 2 – 4 diatas untuk warna kedua.
7. Ulangi proses menyablonan sampai selesai hingga warna terakhir yang Anda kehendaki.
Mudah bukan ? Yang penting waktu meletakkan gambar di screen untuk “menyablon warna kedua dan seterusnya” posisinya harus tepat. Bila semua kaos sudah tersablon, tunggu sampai tinta betul-betul kering sebelum kaos dilipat untuk dikirimkan ke pemesan. Kalau perlu Anda lakukan pengeringan dan Jangan lupa segera bersihkan screen sebersih mungkin dari tinta sablon.
C. PROSES PASCA CETAK SABLON
Ada tiga hal (bisa lebih) yang biasanya perlu anda lakukan setelah anda selesai melakukan pencetakan, yaitu :
Proses Drying
Setiap tinta cetak memerlukan waktu untuk mengering dengan sempurna, bahkan bila anda memegang tinta tersebut dan permukaannya anda rasa telah mengering, belum tentu tinta tersebut telah kering dengan sempurna. Oleh karena itu penting untuk mengenal karakteristik tinta cetak yang anda gunakan. Untuk proses ini anda dapat melakukannya dengan melalui proses alami (penjemuran) atau dengan bantuan mesin (kipas angin, blower, dsb).
Proses Curing
Proses ini memerlukan alat–alat yang khusus untuk dapat mengeringkan jenis–jenis tinta tertentu. Seperti misalnya tinta jenis plastisol yang perlu melalui proses pemanasan dalam temperatur yang sangat panas (sekitar 143 – 166 derajat Celcius), dengan menggunakan mesin conveyer atau flash heater. Untuk Tinta Karet / GL / Rubber, juga memerlukan proses curing, dengan menggunakan mesin hot press yang dapat diatur panas temperaturenya (sekitar 110 – 130 derajat Celcius).
Proses Burning/Pengopenan
Ada juga jenis–jenis tinta tertentu yang membutuhkan treatment seperti ini, pada dasarnya proses ini membakar/memanggang tinta tersebut sehingga mencapai titik pengeringan yang sempurna.
Catatan :
- Banyak praktisi sablon yang sering mengabaikan atau tidak melakukan proses ini dengan cara yang benar, sehingga mengakibatkan buruknya mutu hasil cetak. Bila hasil cetak sablon ternyata pecah–pecah, luntur, pudar, dsb., mungkin ada yang salah dengan tahapan pengeringan atau curing yang anda lakukan.
- TIPS. Ada manfaatnya bila anda berlatih dulu sebelum menyablon ke kaos pesanan. Anda bisa berlatih di kaos yang sedang Anda pakai sendiri misalnya. Semakin banyak anda berlatih semakin lancar prosesnya, terutama saat menarik rakel untuk meratakan tinta sablon di screen.
- Segera bersihkan rangka screen dari tinta sablon yang masih tersisa bila telah selesai. Hal ini harus dingat supaya screen tak rusak dan bisa dipergunakan kembali.
CARA SABLON KAOS MANUAL TEKNIK SEDERHANA
Dalam dunia cetak saring atau printing ada beberapa tahapan yang harus
dilalui dari urusan pra cetak, peralatan sampai finishing. Setelah
mengenal cara belajar membuat desain kaos, rasanya perlu mengetahui
proses cara cetak sablon kaos.
Kualitas bahan sangat menentukan kualitas akhir dari hasil produksi. Contoh, bahan katun combed memiliki gramasi yang beragam, mulai dari 20S, 24S dan 30S. Semakin besar gramasinya maka kain semakin ringan dan tipis. Di tempat kami menggunakan cotton combed 20s dan 30s.Ada beberapa teknik dalam menyablon kaos, yaitu teknik manual dan digital printing.
Teknik sablon kaos manual, dimana proses dilakukan dengan proses cetak manual menggunakan screen dan rakel Dan alat – alat penunjang lainya seperti. :
Meja Panjang, Meja Catok, Rotary, Dan Frame Presisi
Berikut merupakan tahapan bagaimana belajar cara menyablon kaos distro atau sablon kaos manual.
1. Setting Desain Kaos
Siapkan desain kaos yang akan di sablon sebelum dicetak sablon, kemudian edit desain kaos menjadi film sablon atau klise film sablon yang siap dicetak sablon berdasarkan warna masing-masing, dalam hal ini desain kaos harus di proses melalui pecah warna atau separasi warna tergantung desain kaosnya bisa berupa sablon vektor atau berupa sablon raster, anda bisa membuat pecah warna menggunakan program coreldraw atau photoshop.

2. Tahap pra-afdruk
Tahapan ini meliputi pembersihan dan persiapan screen. Siapkan alat-alat sablon yang dibutuhkan seperti sabun colek ,air ,kain spon. cuci screen sablon menggunakan air dan sabun kemudian di lap dengan menggunakan kain spon. setelah bersih, screen harus dikeringkan dengan menjemurnya di sinar matahari atau sinar lampu hal ini perlu karena sebelum di afdruk screen harus benar-benar bersih dan kering.
3. Tahap afdruk
Tahap ini meliputi pemberian obat, pembakaran screen, dan pencucian obat pada screen.Siapkan alat-alat antara lain screen, obat afduk,kipas angin/hairdryer,alat perata screen/penggaris ,campur obat afdruk cairan merah dan putih kemudian masukan sedikit demi sedikit pada screen dan ratakan setipis-tipisnya, kemudian screen dikeringkan dengan menggunakan kipas angin atau hairdryer. Proses pengeringan ini screen tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung, untuk itu dianjurkan pengeringan di ruang tertutup/gelap.
4. Tahap pembakaran screen.
Proses selanjutnya siapkan materi seperti kaca, desain kaos yg telah diedit, screen, busa screen, papan. Ambil Papan , taruh busa di atas papan lalu ambil screen yang telah kita siapkan kemudian taruh screen lalu letakkan gambar yang telah diedit dan tempel diatas screen , sebelum desain kaos tersebut ditempel di screen terlebih dahulu olesi dengan minyak goreng, hal ini dilakukan agar kertas pada gambar akan tembus sinar. setelah itu taruh kaca diatas screen.
Kemudian sinari screen dengan sinar matahari. didalam penyinaran waktu yang dibutuhkan antara 15 sampai 20 detik (tergantung panas dan tidaknya terik matahari) karena jika terlalu lama dalam penyinaran, pemfilm-an screen akan gagal atau sulit untuk ditembus. setelah screen kita sinari, maka screen tersebut harus dicuci untuk membersihkan bekas obat. Dalam pencucian membutuhkan alat penyemprot, biasanya menggunakan semprotan untuk memandikan burung, alat ini digunakan untuk membuka desain atau gambar yang terdapat pada screen.

5.Tahap penyablonan
Pada tahap ini, alat-alat yang dibutuhkan antara lain:
screen (yang telah difilm),cat, meja sablon (jika diperlukan, rake l(alat penggesut), bahan (kaos). Ambil screen dan setelah itu taruh kain yang akan disablon diatas meja / Triplek, tuang cat pada screen secukupnya kemudian gesut menggunakan rakel. maka jadilah hasil sablonan.
Perlu diperhatikan, selain bahan kaos yang berkualitas bagus seperti combed, cat sablon juga sangat mempengaruhi hasil sablonan, misal menggunakan cat rubber (karet), ada cat tertentu yang akan menghasilkan kualitas yang bagus, tentunya cat yang tidak mudah pecah. beberapa cat rubber yang kualitasnya jelek sudah kelihatan apabila diraba akan terlihat kaku, kasar dan tentu saja mudah pecah.

6. Setelah kaos selesai disablon,
Tahap finishing sablon kaos adalah dengan menggunakan mesin press / setrika. Kenapa harus di press/strika?...... karena dengan proses press yang suhunya diatas 100 derajat akan menghilangkan kadar air yang terdapat dalam cat sablon dan akan menghasilkan kualitas sablon yang lebih rapat dan akan terasa halus jika diraba. Tidak semua produk sablon kaos dipasaran melalui tahap ini.
Demikianlah sedikit Cara sablon kaos dengan teknik manual.
Semoga bermanfaat...
Kualitas bahan sangat menentukan kualitas akhir dari hasil produksi. Contoh, bahan katun combed memiliki gramasi yang beragam, mulai dari 20S, 24S dan 30S. Semakin besar gramasinya maka kain semakin ringan dan tipis. Di tempat kami menggunakan cotton combed 20s dan 30s.Ada beberapa teknik dalam menyablon kaos, yaitu teknik manual dan digital printing.
Teknik sablon kaos manual, dimana proses dilakukan dengan proses cetak manual menggunakan screen dan rakel Dan alat – alat penunjang lainya seperti. :
Meja Panjang, Meja Catok, Rotary, Dan Frame Presisi
Berikut merupakan tahapan bagaimana belajar cara menyablon kaos distro atau sablon kaos manual.
1. Setting Desain Kaos
Siapkan desain kaos yang akan di sablon sebelum dicetak sablon, kemudian edit desain kaos menjadi film sablon atau klise film sablon yang siap dicetak sablon berdasarkan warna masing-masing, dalam hal ini desain kaos harus di proses melalui pecah warna atau separasi warna tergantung desain kaosnya bisa berupa sablon vektor atau berupa sablon raster, anda bisa membuat pecah warna menggunakan program coreldraw atau photoshop.

2. Tahap pra-afdruk
Tahapan ini meliputi pembersihan dan persiapan screen. Siapkan alat-alat sablon yang dibutuhkan seperti sabun colek ,air ,kain spon. cuci screen sablon menggunakan air dan sabun kemudian di lap dengan menggunakan kain spon. setelah bersih, screen harus dikeringkan dengan menjemurnya di sinar matahari atau sinar lampu hal ini perlu karena sebelum di afdruk screen harus benar-benar bersih dan kering.
3. Tahap afdruk
Tahap ini meliputi pemberian obat, pembakaran screen, dan pencucian obat pada screen.Siapkan alat-alat antara lain screen, obat afduk,kipas angin/hairdryer,alat perata screen/penggaris ,campur obat afdruk cairan merah dan putih kemudian masukan sedikit demi sedikit pada screen dan ratakan setipis-tipisnya, kemudian screen dikeringkan dengan menggunakan kipas angin atau hairdryer. Proses pengeringan ini screen tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung, untuk itu dianjurkan pengeringan di ruang tertutup/gelap.
4. Tahap pembakaran screen.
Proses selanjutnya siapkan materi seperti kaca, desain kaos yg telah diedit, screen, busa screen, papan. Ambil Papan , taruh busa di atas papan lalu ambil screen yang telah kita siapkan kemudian taruh screen lalu letakkan gambar yang telah diedit dan tempel diatas screen , sebelum desain kaos tersebut ditempel di screen terlebih dahulu olesi dengan minyak goreng, hal ini dilakukan agar kertas pada gambar akan tembus sinar. setelah itu taruh kaca diatas screen.
Kemudian sinari screen dengan sinar matahari. didalam penyinaran waktu yang dibutuhkan antara 15 sampai 20 detik (tergantung panas dan tidaknya terik matahari) karena jika terlalu lama dalam penyinaran, pemfilm-an screen akan gagal atau sulit untuk ditembus. setelah screen kita sinari, maka screen tersebut harus dicuci untuk membersihkan bekas obat. Dalam pencucian membutuhkan alat penyemprot, biasanya menggunakan semprotan untuk memandikan burung, alat ini digunakan untuk membuka desain atau gambar yang terdapat pada screen.

5.Tahap penyablonan
Pada tahap ini, alat-alat yang dibutuhkan antara lain:
screen (yang telah difilm),cat, meja sablon (jika diperlukan, rake l(alat penggesut), bahan (kaos). Ambil screen dan setelah itu taruh kain yang akan disablon diatas meja / Triplek, tuang cat pada screen secukupnya kemudian gesut menggunakan rakel. maka jadilah hasil sablonan.
Perlu diperhatikan, selain bahan kaos yang berkualitas bagus seperti combed, cat sablon juga sangat mempengaruhi hasil sablonan, misal menggunakan cat rubber (karet), ada cat tertentu yang akan menghasilkan kualitas yang bagus, tentunya cat yang tidak mudah pecah. beberapa cat rubber yang kualitasnya jelek sudah kelihatan apabila diraba akan terlihat kaku, kasar dan tentu saja mudah pecah.

6. Setelah kaos selesai disablon,
Tahap finishing sablon kaos adalah dengan menggunakan mesin press / setrika. Kenapa harus di press/strika?...... karena dengan proses press yang suhunya diatas 100 derajat akan menghilangkan kadar air yang terdapat dalam cat sablon dan akan menghasilkan kualitas sablon yang lebih rapat dan akan terasa halus jika diraba. Tidak semua produk sablon kaos dipasaran melalui tahap ini.
Demikianlah sedikit Cara sablon kaos dengan teknik manual.
Semoga bermanfaat...
HASIL-HASIL SABLON KAOS
erikut adalah Hasil Sablon Kaos Manual. Pasta sablon yang kami gunakan diantaranya Rubber, Superwhite (SW), Foaming, Glow in The Dark, dan Plastisol, Silver, Gold. Proses sablon Manual adalah 7-14 hari waktu kerja. Apabila permintaan kurang dari seminggu bisa menggunakan Sablon Digital/ Sablon DTG.

Tinta Sablon Manual yang kita gunakan merupakan tinta sablon berkualitas dan telah terbukti ketahanannya. Ketahanan Sablon itu bergantung pada proses pencuciannya. Setelah anda mengetahui cara mencuci sablon kaos dengan baik, maka sablon kaos anda akan tahan lebih lama, dijamin.
PENUTUP
terima kasih telah mengunjungi blog saya .jika ingin memesan kaos hub. 087739791087(roki).harga sangat terjangkau .
Langganan:
Postingan (Atom)